SATELIT
Satelit-satelit buatan yang
mengelilingi bumi sekarang merupakan hal yang biasa. Sebuah satelit diletakan di orbitnya dengan mempercepat
hingga mencapai suatu laju tangensial yang tinggi dengan menggunakan roket. Jika
laju terlalu tinggi, pesawat luar angkasa tersebut tidak akan tertahan oleh
gravitasi bumi dan akan lepas, tidak akan kembali. Jika laju terlalu rendah,
satelit tersebut akan kembali ke bumi. Satelit-satelit biasanya diletakan pada
orbit melingkar (elips) karena membutuhkan laju lepas landas yang palig kecil.
Jika kadang-kadang ditanyakan, “apa yang membuat satelit tetap di atas?”
jawabannya adalah,” lajunya yang tinggi.” Jika sebuah satelit berhenti bergerak
dia akan langsung jatuh ke bum, tetapi dengan laju tinggi yang dimiliki
satelit, dia juga bisa dengan cepat terbang ke angkasa, Jika tidak ada gaya
gravitasi bumi yang menrik satelit ke orbitnya. Kenyataannya, sebuah satelit
sedang jatuh ( dipercepat menuju bumi), tetapi laju tangensialnya menahan untuk
tidak menabrak bumi.
Untuk satelit-satelit yang
bergerak dalam lingkaran(elips) percepatannya adalah v2/r. gaya yang
memberikan percepatan ini kepada satelit adalah gaya gravitasi,dan karena
sebuah sebuah satelit mungkin berada sangat jauh dari bumi, kita bisa menggunakan
hukum newton II dengan persamaan:
G(mmE/r2) =
mv2/r
Di mana m adalah massa satelit.
Persamaan ini menghubungkan jarak
satelit dari pusat bumi,r , dengan lajunya, v . perhatikan bahwa hanya satu
gaya graviatasi yang bekerja pada satelit, dan bahwa r adalah jumlah rdius bumi
rE ditambah ketinggian satelit di atas bumi,
h : r = rE + h
No comments:
Post a Comment